100 Days of Grace & Gratitude: A Devotional Journal

100 Days of Grace & Gratitude: A Devotional Journal

Ubah kalimat ini kedalaman kalimat present continius tense! Minta bantuannya sebelum jam 10.
(+) The train leaves at 6.00 a.m. [Kereta berangkat pukul 6 pagi.]
(-) The train does not leave at 6.00 a.m. [Kereta tidak berangkat pukul 6 pagi.]
(?) Does the train leave at 6.00 a.m? [Apakah kereta berangkat pukul 6 pagi?]

Catatan: does not bisa disingkat menjadi doesn’t.

Contoh 2

(+) I write a letter for my teacher. [Saya menulis surat untuk guru saya.]
(-) I don’t write a letter for my teacher. [Saya tidak menulis surat untuk guru saya.]
(?) Do I write a letter for my teacher? [Apakah saya menulis surat untuk guru saya?]

Contoh 3

(+) We have a meeting now. [Kita ada rapat sekarang.]
(-) We don’t have a meeting now. [Kita tidak ada rapat sekarang.]
(+) Do we have a meeting now? [Apakah kita ada meeting sekarang?]

Contoh 4

(+) Mary needs a dictionary. [Mary membutuhkan kamus.]
(-) Mary doesn’t need a dictionary. [Mary tidak membutuhkan kamus.](?) Does Mary need a dictionary? [Apakah Mary membutuhkan kamus?]

Contoh 5

(+) They want to go to the party. [Mereka ingin pergi ke pesta.]
(-) They don’t want to go to the party. [Mereka tidak ingin pergi ke pesta.]
(?) Do they want to go to the party? [Apakah mereka ingin pergi ke pesta?]

Contoh 6

(+) He likes pizza. [Dia suka pizza.]
(-) He doesn’t like pizza. [Dia tidak suka pizza.]
(?) Does he like pizza? [Apakah dia suka pizza?]

Contoh 7

(+) It moves. [Itu bergerak.]
(-) It doesn’t move. [Itu tidak bergerak.]
(?) Does it move? [Apakah itu bergerak?]

Contoh 8

(+) You speak Arabic. [Anda berbicara bahasa Arab.]
(-) You don’t speak Arabic. [Anda tidak berbicara bahasa Arab]
(?) Do you speak Arabic? [Apakah Anda berbicara bahasa Arab?]

Catatan: contoh jawaban untuk kalimat tanya Yes, I do atau No, I don’t.

Contoh 9

(+) We have time for a rest. [Kami punya waktu untuk istirahat.]
(-) We don’t have time for a rest. [Kami tidak punya waktu untuk istirahat.]
(?) Do we have time for a rest? [ Apakah kami punya waktu untuk istirahat?]

Contoh 10

(+) Joko plays chess in the evenings. [Joko bermain catur di malam hari.]
(-) Joko doesn’t play chess in the evenings. [Joko tidak bermain catur di malam hari.]
(?) Does Joko play chess in the evenings? [Apakah Joko bermain catur di malam hari?

B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama ANAK KATAK HIJAU YANG NAKAL Dahulu kala di sebuah kolam yang luas tinggalah seekor anak katak hijau dan ibunya. Anak katak tersebut sangat nakal dan tidak pernah mengindahkan kata-kata ibunya. Jika ibunya menyuruhnya ke gunung, dia akan pergi ke laut. Jika ibunya menyuruhnya pergi ke timur, dia akan pergi ke barat. Pokoknya apapun yang diperintahkan ibunya, dia akan melakukan yang sebaliknya.

“Apa yang harus kulalukan pada anak ini” pikir ibu katak. “Kenapa dia tidak seperti anak-anak katak lain yang selalu menuruti kata orang tua mereka.”

Suatu sore si ibu berkata, “Nak, jangan pergi keluar rumah karena di luar sedang hujan deras. Nanti kau hanyut terbawa arus.” Belum selelsai ibunya berbicara, anak katak tersebut sudah melompat keluar sambil tertawa gembira,”hore…banjir aku akan bermain sepuasnya!”

Setiap hari ibu katak menasehati anaknya namun kelakuan anak katak itu bahkan semakin nakal saja. Hal itu membuat ibu katak murung dan sedih sehingga dia pun jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Suatu hari ketika dia merasa tubuhnya semakin lemah, ibu katak memanggil anaknya,”Anakku, kurasa hidupku tidak akan lama lagi. Jika aku mati, jangan kuburkan aku di atas gunung, kuburkanlah aku di tepi sungai.” Ibu katak sebenarnya ingin dikubur di atas gunung, namun karena anaknya selalu melakukan yang sebaliknya, maka dia pun berpesan yang sebaliknya.

Akhirnya ibu katak pun meninggal. Anak katak itu menangis dan menangis menyesali kelakuannya, “Ibuku yang malang. Kenapa aku tidak pernah mau mendengarkan kata-katanya. Sekarang dia telah tiada, aku sudah membunuhnya.”

Anak katak tersebut lalu teringat pesan terakhir ibunya. “Aku selalu melakukan apapun yang dilarang ibuku. Sekarang untuk menebus kesalahanku, aku akan melakukan apa yang dipesan oleh ibu dengan sebaik-baiknya.” Maka anak katak itu menguburkan ibunya di tepi sungai.

Beberapa minggu kemudian hujan turun dengan lebatnya, sehingga air sungai dimana anak katak itu menguburkan ibunya meluap. Si anak katak begitu khawatir kuburan ibunya akan tersapu oleh air sungai. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke sungai dan mengawasinya.

Di tengah hujan yang lebat dia menangis dan menangis. “Kwong-kwong-kwong. Wahai sungai jangan bawa ibuku pergi!” Dan anak katak hijau itu akan selalu pergi ke sungai dan menagis setiap hujan datang. Sejak itulah kenapa sampai saat ini kita selalu mendengar katak hijau menangis setiap hujan

1. Bacalah sekali lagi cerita fabel "Anak Katak Hijau yang Nakal" , lalu carilah dan tuliskan kata kata sifat yang terdapat pada fabel tersebut​